Dalam konteks Kurikulum Merdeka, materi presentasi SMA menjadi semakin penting karena mendukung pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, diferensiasi, dan penguatan profil pelajar Pancasila. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pemahaman materi kompleks, menyajikan informasi secara ringkas namun komprehensif, dan menciptakan pengalaman belajar yang menarik serta interaktif. Guru menggunakan materi ini untuk menyampaikan tujuan pembelajaran, menjelaskan konsep inti, memberikan contoh, serta memandu aktivitas di kelas, baik secara daring maupun luring.
Hal yang Perlu Diperhatikan oleh Guru SMA dalam Pembuatan Materi Presentasi Berbentuk Kurikulum Merdeka
Pembuatan materi presentasi SMA berbasis Kurikulum Merdeka menuntut guru untuk memperhatikan beberapa aspek kunci agar presentasi efektif dan selaras dengan filosofi kurikulum. Fokusnya adalah pada pembelajaran yang bermakna, personalisasi, dan pengembangan karakter.
Poin yang Dimasukkan dalam Materi Presentasi SMA Berbasis Kurikulum Merdeka
Dalam menyusun materi presentasi SMA berbasis Kurikulum Merdeka, guru perlu memastikan inklusi poin-poin esensial yang mendukung kerangka kurikulum ini. Poin-poin ini dirancang untuk menciptakan pengalaman belajar yang kohesif, relevan, dan berorientasi pada pengembangan kompetensi serta karakter siswa.
Hal yang Perlu Diperhatikan oleh Guru SMA dalam Pembuatan Materi Presentasi Berbentuk Kurikulum Merdeka
Pembuatan materi presentasi SMA berbasis Kurikulum Merdeka menuntut guru untuk memperhatikan beberapa aspek kunci agar presentasi efektif dan selaras dengan filosofi kurikulum. Fokusnya adalah pada pembelajaran yang bermakna, personalisasi, dan pengembangan karakter.
- Berpusat pada Peserta Didik: Desain presentasi harus mempertimbangkan karakteristik, minat, dan gaya belajar siswa SMA. Gunakan bahasa yang mudah dipahami, contoh yang relevan dengan kehidupan mereka, dan pertanyaan pemicu diskusi. Hindari terlalu banyak teks, utamakan visual, dan berikan ruang untuk eksplorasi mandiri. Ini mendukung prinsip pembelajaran berdiferensiasi SMA.
- Integrasi Profil Pelajar Pancasila: Setiap sesi presentasi, secara eksplisit atau implisit, harus mendukung pengembangan dimensi Profil Pelajar Pancasila (Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia; Mandiri; Bergotong Royong; Berkebinekaan Global; Bernalar Kritis; Kreatif). Misalnya, ajak siswa untuk berpikir kritis melalui studi kasus, berkolaborasi dalam diskusi kelompok, atau berkreasi dalam proyek mini.
- Relevansi dengan Capaian Pembelajaran (CP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP): Pastikan setiap slide atau segmen presentasi memiliki korelasi langsung dengan CP dan ATP yang telah ditetapkan dalam modul ajar Kurikulum Merdeka SMA. Materi harus mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang spesifik, bukan sekadar transfer informasi umum.
- Visual yang Menarik dan Informatif: Gunakan desain yang bersih, tipografi yang mudah dibaca, dan palet warna yang nyaman di mata. Manfaatkan gambar berkualitas tinggi, infografis, grafik, dan video untuk menjelaskan konsep yang kompleks. Hindari gambar yang terlalu banyak atau tidak relevan yang justru dapat mengalihkan perhatian.
- Interaktif dan Mendorong Partisipasi: Sertakan elemen interaktif seperti pertanyaan retoris, polling singkat, kuis, atau segmen "pikirkan-pasangkan-bagikan". Ajak siswa untuk memberikan pendapat, mengajukan pertanyaan, atau menyelesaikan tantangan kecil selama presentasi berlangsung. Ini mempromosikan pembelajaran aktif SMA.
- Pemanfaatan Teknologi Secara Optimal: Jelajahi berbagai tools presentasi digital selain PowerPoint, seperti Google Slides, Canva, Prezi, atau bahkan platform interaktif seperti Mentimeter atau Kahoot! untuk menambahkan elemen gamifikasi dan keterlibatan. Manfaatkan fitur multimedia untuk menyajikan konten yang lebih kaya.
- Fleksibilitas dan Adaptabilitas: Presentasi harus cukup fleksibel untuk diadaptasi sesuai respons siswa di kelas. Guru harus siap untuk menjelaskan lebih lanjut, mengulang poin-poin penting, atau bahkan menyimpang sedikit dari rencana awal jika ada pertanyaan atau diskusi yang muncul secara spontan.
- Kesesuaian dengan Konteks Lokal: Sisipkan contoh atau studi kasus yang relevan dengan lingkungan atau budaya lokal siswa untuk membuat materi lebih personal dan mudah dicerna.
- Ringkas dan Fokus: Hindari "informasi berlebih" pada setiap slide. Setiap slide harus memiliki satu ide utama atau beberapa poin pendukung yang jelas. Gunakan poin-poin alih-alih paragraf panjang.
Poin yang Dimasukkan dalam Materi Presentasi SMA Berbasis Kurikulum Merdeka
Dalam menyusun materi presentasi SMA berbasis Kurikulum Merdeka, guru perlu memastikan inklusi poin-poin esensial yang mendukung kerangka kurikulum ini. Poin-poin ini dirancang untuk menciptakan pengalaman belajar yang kohesif, relevan, dan berorientasi pada pengembangan kompetensi serta karakter siswa.
- Judul dan Identitas Mata Pelajaran/Topik
- Capaian Pembelajaran (CP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):
- Pengait/Stimulus Awal
- Konsep Inti/Materi Pembelajaran
- Aktivitas Pembelajaran (yang Didukung Presentasi):
- Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
- Asesmen Formatif (Embedded):
- Rangkuman/Kesimpulan
- Tindak Lanjut/Penugasan
- Refleksi (Opsional tetapi Dianjurkan)Dengan memasukkan elemen-elemen ini, materi presentasi SMA berbasis Kurikulum Merdeka tidak hanya menjadi alat penyampaian informasi, tetapi juga katalisator untuk pembelajaran yang mendalam, bermakna, dan berpusat pada pengembangan holistik siswa. Guru dapat memaksimalkan potensi pembelajaran dengan memastikan presentasi mereka inovatif, interaktif, dan relevan.
Dukung terus Blog Guru Bersama Kurikulum, jika Anda ingin tetap mendapatkan informasi terbaru tentang dunia pendidikan, dan jika anda memiliki pertanyaan terkait dengan kumpulan informasi di atas, jangan ragu untuk mengirimkan saran kepada kami di komentar. Semoga informasi ini bisa membantu anda semua, terima kasih.
Tidak ada komentar
Posting Komentar