Administrasi guru SMA berbasis Kurikulum Merdeka adalah serangkaian kegiatan pengelolaan dan penataan dokumen, data, serta informasi yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sesuai dengan filosofi dan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka. Konsep ini berbeda dengan administrasi kurikulum sebelumnya karena menuntut guru untuk lebih mandiri, kreatif, dan adaptif dalam merancang proses belajar-mengajar yang berpusat pada siswa.


Administrasi ini tidak sekadar tumpukan berkas, melainkan sebuah sistem pendukung yang memungkinkan guru melaksanakan tugasnya secara profesional dan efektif. Intinya, administrasi guru Kurikulum Merdeka adalah fondasi bagi terciptanya ekosistem pembelajaran yang fleksibel, relevan, dan bermakna, sesuai dengan semangat profil pelajar Pancasila yang menjadi inti dari kurikulum ini. Ini mencakup segala hal, mulai dari perumusan modul ajar Kurikulum Merdeka SMA hingga pelaporan hasil asesmen yang holistik.

Pentingnya Guru Membuat Administrasinya Berbasis Kurikulum Merdeka

Meskipun terkadang terasa sebagai beban tambahan, pembuatan administrasi guru SMA berbasis Kurikulum Merdeka memiliki peran yang sangat strategis dan krusial. Pentingnya hal ini bisa dilihat dari beberapa sudut pandang:
  1. Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Pembelajaran: Dengan administrasi yang terstruktur, guru dapat merencanakan pembelajaran secara matang, termasuk menyusun perangkat ajar Kurikulum Merdeka SMA yang inovatif. Hal ini memastikan setiap sesi pembelajaran berjalan sesuai tujuan, waktu, dan kebutuhan siswa. Perencanaan yang baik mengurangi kebingungan dan meningkatkan fokus.
  2. Wujud Profesionalisme Guru: Guru yang memiliki administrasi lengkap dan rapi menunjukkan tingkat profesionalisme tinggi. Ini bukan hanya tentang memenuhi kewajiban, tetapi juga menunjukkan komitmen terhadap kualitas pendidikan dan kesiapan menghadapi tantangan di kelas. Ini membangun citra positif guru dan sekolah.
  3. Mendukung Pembelajaran Berdiferensiasi: Kurikulum Merdeka sangat menekankan pembelajaran berdiferensiasi yang menyesuaikan dengan gaya belajar dan kebutuhan siswa yang beragam. Administrasi yang baik, seperti catatan asesmen diagnostik dan peta kebutuhan siswa, menjadi panduan bagi guru untuk merancang strategi pengajaran yang tepat.
  4. Memfasilitasi Asesmen Holistik: Administrasi yang terencana dengan baik memungkinkan guru untuk melaksanakan berbagai jenis asesmen Kurikulum Merdeka, baik formatif maupun sumatif, secara berkesinambungan. Ini mencakup dokumentasi hasil observasi, portofolio, dan rubrik penilaian yang memberikan gambaran utuh tentang perkembangan siswa, bukan hanya nilai akhir.
  5. Dasar Pengambilan Keputusan dan Refleksi: Data dan informasi yang terkumpul dalam administrasi menjadi dasar bagi guru untuk melakukan refleksi terhadap praktik pembelajaran. Guru bisa mengidentifikasi keberhasilan, tantangan, dan area yang perlu ditingkatkan, kemudian merancang strategi perbaikan. Ini juga membantu kepala sekolah dalam mengambil keputusan strategis.
  6. Akuntabilitas dan Transparansi: Administrasi yang lengkap menjadi bukti akuntabilitas guru terhadap kinerja dan tanggung jawabnya kepada sekolah, orang tua, dan masyarakat. Ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran telah dilakukan sesuai standar dan tujuan yang ditetapkan, menciptakan transparansi dalam pengelolaan pendidikan.
  7. Persiapan untuk Evaluasi dan Supervisi: Ketika ada evaluasi internal atau supervisi dari dinas pendidikan, administrasi guru yang rapi akan sangat membantu. Dokumen-dokumen ini menjadi bukti konkret dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka di kelas, menunjukkan kepatuhan dan inovasi guru.

Apa Saja Administrasi yang Perlu Dipersiapkan oleh Guru Berbasis Kurikulum Merdeka?

Untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di SMA, guru perlu menyiapkan berbagai dokumen administrasi yang esensial. Administrasi ini berfokus pada fleksibilitas dan adaptabilitas, berbeda dengan dokumen yang kaku di kurikulum sebelumnya. Berikut adalah beberapa administrasi guru Kurikulum Merdeka yang penting:
  1. Capaian Pembelajaran (CP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) : Capaian Pembelajaran (CP): Dokumen resmi dari pemerintah yang berisi kompetensi yang harus dicapai siswa pada akhir setiap fase. Guru perlu memahaminya secara mendalam.
  2. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP): Guru menyusun alur logis dan berjenjang dari tujuan-tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa untuk satu fase atau unit pembelajaran, yang menjadi jembatan antara CP dan modul ajar.
  3. Modul Ajar : Ini adalah dokumen perencanaan pembelajaran yang paling inti, setara dengan RPP plus. Modul ajar berisi tujuan pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, materi ajar, asesmen, dan media pembelajaran. Guru memiliki keleluasaan besar untuk merancangnya sesuai konteks siswa dan sekolah. Modul ajar juga harus mengintegrasikan dimensi profil pelajar Pancasila.
  4. Asesmen Diagnostik : Instrumen Asesmen Diagnostik: Digunakan di awal pembelajaran untuk memetakan kesiapan, gaya belajar, dan kebutuhan spesifik siswa (kognitif dan non-kognitif). Hasilnya menjadi dasar untuk pembelajaran berdiferensiasi.
  5. Instrumen Asesmen Formatif dan Sumatif meliputi a). Rubrik Penilaian digunakan untuk menilai tugas, proyek, diskusi, dan performa siswa secara kualitatif. b). Lembar Observasi untuk mencatat perkembangan sikap, keterampilan, dan partisipasi siswa selama pembelajaran. c). Portofolio Siswa adalah Kumpulan karya dan bukti belajar siswa yang menunjukkan perkembangan kompetensi dari waktu ke waktu. d). Soal atau Tugas Sumatif untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran di akhir unit atau lingkup materi.
  6. Catatan Perkembangan Peserta Didik adaalah Jurnal Perkembangan Siswa: Catatan anekdotal tentang perilaku, kemajuan belajar, tantangan, dan keunikan setiap siswa. Ini penting untuk pelaporan perkembangan profil pelajar Pancasila.
  7. Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Prosem) : Meskipun Kurikulum Merdeka lebih fleksibel, guru tetap perlu memiliki gambaran umum tentang cakupan materi dan waktu pembelajaran dalam satu tahun dan semester. Ini membantu dalam alokasi waktu dan sumber daya.
  8. Daftar Hadir Siswa : Penting untuk memantau kehadiran dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.
  9. Dokumen Hasil Asesmen dan Laporan Capaian Pembelajaran : Rekapitulasi hasil asesmen yang telah dilakukan, termasuk penilaian formatif dan sumatif, serta laporan kemajuan belajar siswa yang sesuai dengan format pelaporan Kurikulum Merdeka.
  10. Dokumen Refleksi Guru : Catatan pribadi guru mengenai efektivitas pembelajaran, tantangan yang dihadapi, dan rencana perbaikan untuk siklus pembelajaran berikutnya. Ini menunjukkan komitmen guru terhadap pengembangan profesional berkelanjutan.
Dengan mempersiapkan administrasi ini secara cermat dan sistematis, guru SMA dapat melaksanakan Kurikulum Merdeka dengan lebih percaya diri, efektif, dan menghasilkan output pendidikan yang sesuai dengan tujuan nasional.

Dukung terus Blog Guru Bersama Kurikulum, jika Anda ingin tetap mendapatkan informasi terbaru tentang dunia pendidikan, dan jika anda memiliki pertanyaan terkait dengan kumpulan informasi di atas, jangan ragu untuk mengirimkan saran kepada kami di komentar. Semoga informasi ini bisa membantu anda semua, terima kasih.